Rabu, 12 Oktober 2011

contoh model penelitian kuantitatif ( bab 1 Pendahuluan ): studi tentang fungsi dan peran radio swara pendidikan 95.6 FM

BAB I
PENDAHULUAN


1. 1. Latar Belakang
Informasi tidak hanya sekedar produk sampingan, namun sebagai bahan yang menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan atau kegagalan, oleh karena itu informasi harus dikelola dengan baik. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih berarti dan bermanfaat bagi penggunanya.
Data menggambarkan kenyataan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data dapat diartikan pula sebagai representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek tertentu seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan lain-lain, yang direkam kedalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Sebelum menjadi informasi, data yang berkualitas, kemudian diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).
Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan dating
Penulis lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya.
Pada umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen danmudah dipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akan selalu diterima. Fenomena tersebut melahirkan teori ilmu komunikasi yang dikenal dengan teori jarum suntik (Hypodermic Needle Theory). Teori ini menganggap media massa memiliki kemampuan penuh dalam mempengaruhi seseorang.
Teori peluru ini merupakan konsep awal sebagai effek komunikasi massa yang oleh para teoritis komunikasi tahun 1970 an dinamakan pula hypodermic needle theory yang dapat diterjemahkan sebagai teori jarum hipodermik. Teori ini ditampilkan pada tahun 1950 an setelah peristiwa penyiaran kaleidoskop stasiun radio CBS di Amerika berjudul “The Invasion From Mars”. Wilbur Schramm pada tahun 1950 an itu mengatakan bahwa seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang pasif tidak berdaya. Tetapi pada tahun 1970 an Scrhamm meminta pada khalayak peminatnya agar teori peluru komunikasi itu tidak ada, sebab khalayak yang menjadi sasaran media massa itu ternyata tidak pasif.
Model magig bullet theory atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori ini tidak jauh berbeda dengan model SOR, yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat tehadap komunikan.
salah satu media yang memberikan informasi secara bebas yaitu radio. Disulawesi tenggara terdapat radio swara pendidikan 95,6 FM
Radio ini memiliki beberapa program yang dikhususkan untuk member informasi kepada khalayak.

1. 2. Rumusan masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas terdiri dari:
1. Bagaimana proses pengolahan informasi yang dilakukan oleh radio swara pendidikan 95.6 FM ?
2. Bagaimana fungsi radi swara pendidikan 95.6 FM sebagai media masyarakat ?
3. Program program apakah yang ada pada radio swra pendidikan 9.6 FM ?

1. 3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui proses pengolahan informasi pada radio swara pendidikan 95.6 FM
2.mengetahui fungsi radio swara pendidikan 95.6 FM sebagai media informasi masyarakat.
3.mengetahui program program apakah yang ada pada radio tersebut.

1. 4. Manfaat
a. Aspek teoritis
Dapat dipergunakan sebagai acuan untuk pembelajaran tentang bagaimana media itu mengolah informasinya sebelum disebarkan kepada khalayak.
b. Metodologis
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian yang selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

it`s me

it`s me

Laman