Minggu, 08 Agustus 2010

Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Siswa

Pendidikan merupakan salah satu solusi terhadap berbagai persoalan yang terjadi dalam lingkungan. Program Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) dapat berupa Visit School (kunjungan PPLH ke sekolah), School Visit (kunjungan sekolah ke PPLH) dan wisata PLH (paket pendidikan lingkungan yang dikemas dalam bentuk wisata) yang kesemuanya mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran sehingga terjadi perubahan perilaku masyarakat agar arif terhadap lingkungan sekitarnya.
Membicarakan lingkungan berarti membicarakan dampak dan resiko penggunaan sumberdaya alam. Pendidikan lingkungan merupakan suatu proses terpadu yang berkenaan dengan saling nasabah manusia dengan keadaan alam buatan sekelilingnya, termasuk nasabah pertumbuhan penduduk, pencemaran, peruntukan dan pengurasan sumberdaya, pengawetan, teknologi dan perencanaan perkotaan serta pedesaan dengan lingkungan manusia secara keseluruhan. Pendidikan ini merupakan suatu kajian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh atas ekosistem, kesehatan jiwa dan badan, keadaan untuk hidup dan bekerja, kota-kota yang meruntuh dan tekanan penduduk.
Dengan pengelolaan sumber daya alam sebagai tema inti, ada dua hampiran yang dapat ditempuh dalam pendidikan lingkungan. Kedua hampiran itu secara asasi berbeda, yaitu yang satu mengaji pengelolaan sumberdaya alam dari gatra sumberdayanya, sedang yang lain mengaji pengelolaan sumberdaya tersebut.
Pengusik neraca ekologi yang tertua adalah pertanian. Sejak jaman batu, pada waktu manusia mulai mampu membuat alat yang dapat meringankan dan memudahkan pekerjan badan, dia mulai pula mengenal cara mengolah lahan dan memelihara hewan. Dengan kepandaiannya bercocok tanam dan beternak, manusia menghampiri alam dengan jalan yang secara asasi baru sama sekali. Manusia tidak lagi berusaha menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya, akan tetapi mulai mencoba mengubah alam agar cocok dengan tuntutannya sendiri.

Persoalan lingkungan terutama ditimbulkan oleh permukiman manusia dan industri. Secara potensial kedua macam kegiatan itu merupakan sumber dampak berat atas lingkungan karena manipulasi lingkungan sehingga menjauhi keadaan semula tanpa memberikan kompesasi yang sepadan, 2. Banyak menggunakan dan menghasilkan zat atau bahan yang asing bagi lingkungan pada umumnya. 3. Limbah yang dihasilkan banyak yang tidak terdaur ulangkan dan 4. Intensitas kegiatan persatuan tempat dan atau waktu tinggi. Faktor-faktor dampak ini saling berkaitan erat. Memakai dan membajak atau bahan yang asing lingkungan menghasilkan yang asing pula. Mengingat ini semua, maka persoalan ini merupakan salah satu dampak atas lingkungan.
B. Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan hidup (PLH) dapat diterapkan ke dalam pendidikan formal dengan menyisipkan materi pendidikan lingkungan hidup (PLH) ke dalam materi-materi pelajaran yang telah ada mulai dari konsep pemeliharaan lingkungan hingga cara-cara yang dapat dilakukan. Proses belajar mengajar tidak lagi menggunakan metode ceramah, tetapi lebih apresiatif dan aplikatif serta peduli dengan persoalan-persoalan lingkungan hidup. Dalam hal ini, perlu kerjasama dan kesepakatan antara Departemen Pendidikan Nasional dengan kantor Mentri Negara Lingkungan hidup. Kesepakatan bersama didasari kesadaran pentingnya menumbuhkan kesadaran lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan sejak usia sekolah.
Beberapa langkah yang perlu ditempuh Depdiknas agar program ini dapat berjalan, di antaranya menetapkan kebijakan, pedoman dan program PLH, mengembangkan materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kompetensi murid dan guru, serta menyusun materi ajar dan metode pembelajarannya.
Sementara dari pihak Kantor Menneg-LH di antaranya akan menetapkan dan mengembangkan materi PLH, kerja sama dalam pelaksanaannya, menyiapkan substansi bahan ajar, serta melatih para guru dan tenaga kependidikan mengenai lingkungan.


Keuntungan Pendidikan Lingkungan Hidup

Dengan adanya pendidikan lingkungan hidup, adapun keuntungannya adalah:
1.Dapat memberikan informasi-informasi kepada siswa-siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup
2.Dapat memberikan kesadaran kepada siswa-siswa akan pentingnya lingkungan hidup.
3.Dapat mengetahui seberapa besar rasa sensitifitas siswa-siswa terhadap kondisi lingkungan sekitarnya
4.Memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap/perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk bekerja secara individu


Lingkungan Sebagai Subyek Pendidikan

Pendidikan lingkungan memberikan latihan kepada anak didik berpikir secara cakap mengenai segala aspek kehidupan manusia. Subyek ini juga melatih berpikir secara sistematis, yang menggunakan waktu lengkap, yaitu kemarin-kini-esok dan konteks ruang. Konteks waktu penting karena lingkungan bersifat dinamis, baik menurut bawaannya maupun terutama menurut saling keterhubungannya dengan kegiatan manusia. Kejadian yang berlangsung pada masa lampau menghasilkan akibat pada masa sekarang, akibat ini berpengaruh atas kejadian yang dapat berlangsung pada masa sekarang, yang akan meghasilkan akibat pada masa mendatang. Konteks ruang penting karena lingkungan merupakan fakta geografi.
Waktu dan ruang adalah kaidah segala kehidupan. Proses dan evolusi berhakikat waktu, sedang adaptasi berhakikat ruang (tempat). Kemajuan proses, evolusi dan adaptasi menjadi jaminan kelangsungan kehidupan di bumi kita ini. Sebaliknya, kemunduran proses evolusi serta adaptasi menjadi sebab pokok degradasi kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

it`s me

it`s me

Laman