Rabu, 06 April 2011

ANALISIS MEDIA RAKYAT DAN KORAN MASUK DESA

PEMBAHASAN


A. MEDIA RAKYAT

Apa peran media dalam hidup rakyat? Seberapa sering dan besar tingkat ekspresi emosional dan artistiknya? Ini akan mengindikasikan daya hidup tradisi yang dibentuk kembali. Apakah ukuran yang biasa dan komposisi pendengar diperlihatkan menurut pengelompokan usia, jenis kelamin, pendidikan, ekonomi dan kelompok-kelompok sosial? Apakah kepentingan fungsi-fungsi yang dijalankan dalam suatu kerangka kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai sosial yang berlaku?

Mengapa Media Rakyat?

Strategi komunikasi tak dapat dikatakan menyeluruh bila mengabaikan media tradisional, yang harus dimasukkan dalam jajaran bersama dengan saluran-saluran komunikasi yang lebih diterima secara umum.
Sebagai salah satu bentuk hiburan populer atau bentuk ekspresi artistik yang berguna nilai, maka media rakyat perlu dipelihara dan dikembangkan. Tujuan-tujuan di atas tidak mesti cocok satu sama lain. Bagaimana pun masalah-masalah bisa muncul dalam situasi-situasi khusus. Media tertentu mungkin tak cocok untuk tujuan-tujuan tertentu, dan tujuan-tujuan tertentu tak dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan media rakyat khusus, atau media rakyat mana pun. Karena itu penting membuat kriteria untuk menyeleksi media dan pesan-pesan yang disampaikan

Status Media Rakyat
• Media rakyat merupakan alat untuk mengubah nilai-nilai, sikap-sikap dan norma-norma untuk menyediakan iklim yang kondusif bagi kemajuan ekonomi dan sosial.
• Media rakyat merupakan metode untuk mempromosikan perilaku atau kebiasaan-kebiasaan tertentu. Tujuannya adalah, agar rakyat melakukan tindakan-tindakan khusus tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan dari kebijakan nasional (misalnya mengunjungi klinik, menanam dan penggunaan pupuk).
• Media rakyat merupakan saluran untuk mengemukakan informasi tentang teknik-teknik dan fasilitas yang tersedia yang dapat digunakan oleh rakyat untuk memecahkan masalah.
Berrigan ( 1979 ) mendefinisikan media rakyat sebagai berikut :
1. Media masyarakat adalah media yang bertumpu pada landasan yang lebih luas dari kebutuhan semua rakyatnya.
2. media masyarakat adalah adaptasi media untuk digunakan oleh masyarakat yang bersangkutan apapun tujuan yang di tetapkan oleh masyarakat.
3. media masyarakat adalah media yang memberi kesempatan pada warga masyarakat untuk memperoleh informasi, pendidikan bila mereka menginginkan kesempatan itu.
4. media ini adalah media yang menampung partisipasi masyarakat sebagai perencana, produksi dan pelaksana.
5. media masyarakat adalah sasaran bagi masyarakay untuk mengemukakan sesuatu, bukan untuk menyatakan sesuatu pada masyarakat.
Adapun fungsi-fungsi Media rakyat adalah sebagai berikut ( Oepen, 1988)
1. memberi saluran alternatif sebagai sarana bagi rakyat untuk mengemukakan kebutuhan dan kepentingan mereka.
2. Berguna menyeimbangan pemihakan terhadap perkotaan yang tercermin dalam isi media.
3. Membantu menjebatani kesenjangan antara pusat dan pinggiran.
4. mencega membesarnya rasa kecewa, rasa puas diri dan keterasinagn di kalangan penduduk derah pedesaan
5. Memberi fasilitas berkembangnya kesewadayaan, kemampuan membela diri dan kemampuan menagmbil keputusan sendiri. Berguna bagi umpan balik , sitem pemantauan dan pengawasan suatu proyek tertentu.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Media rakyat adalah bentuk komuniksi denagn memakai media massa sebagai salurannya. Media itu dari, oleh dan untuk rakyat di pedesaan. Artinya, media yang menganggap kepentingan rakyat adalah yang paling utama. Dan berperan dalam membantu perkembangan masyarakat.

B. KORAN MASUK DESA

Program KMD di indonesia mulai dilaksnakan pada bulan februari 1980 berdasarkan SK menpen NO, 11/a/Kep/menpen/1980 tanggal 29 januari 1980. penetapan sebuah KMD dilaksanakan atas saran Gubernur/kepala daerah yang berkerja sama dengan Serikat pekerja surat kabar dan persatuan wartawan indonesia.
Pentingnya koran masuk desa tercermin dari tujuannya sebagaimana tersebut dibawah ini :
1. meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai aspek-aspek pembangunan dan perubahan. Sebab, masyarakat pedesaan masi berpegang teguh pada norma, nilai tradisi yang sangat bertolak belakang dengan pembangunan. KMD juga mengubah prilaku dan kepercayaan yang menghambat pembangunan.
2. meningkatkan keterampilan ( skill ) terutama yang menyangkut cara hidup dan cara memenuhi kebutuhan hidup. KMD juga bisa menjadi agen pembahruan yang mengubah masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern
3. Memotivasi masyarakat untuk menimbulkan keinginan mengubah nasibnya serta bergerak dalam partisipasi penbangunan. KMD bisa menciptakan sertra mendorong masyarakat pedesaan agar mampu dan terampil sehingga menciptakan suasana yng dapat mendorong prakarsa inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan kesejatraan hidup mereka.
4. meratakan informasi dalam rangka peningkatan arus komunikasi ke dalam pedesaan. Untuk itu diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah dan KMD dalam ubungan yang saling menuntungkan.

Untuk mencapai tuuan yang sudah ditetapkan diatas, maka di usahak agar ada pengintegrasian lembaga-lembaga atau potensi yang mempunyai hubungan dengan pelaksanaan KMD. Lembaga yang biasanya terkait dengan KMD antara lain Kantor Kepala Desa dan aparatnya, lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, termasud pihak lain yang tak terlembaga namun berpengaruh langsung dengan KMD, seprti peran Opinion leader
Sebagai koran yang berbeda dengan koran pada umumnya, tentnya dari segi liputan reportase juga erbeda karena perbedaan target, tujauan, misi, dan sasarannya. Misalnya, lingkup daerah yang hanya meliputi desa. Kalaupun ada reportase di Koya presentasenya kecil, mungkin hal-hal yang berhubungan dengan pembaruan agar ditiru oleh masyarakat desa. Namun demikian, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati, sebab KMD adalah koran kota yang beredar di pedesaan, sehingga perlu dihindari munculnya sinyalemen bahwa koran itu adalah koran kota bukan koran masuk desa.
Isi pemberitaan sudah selayaknya diprioritaskan pasa tokoh-tokoh desa yang masi mempunyai pengaruh dan wibawa yang tinggi. Sebab masyarakat desa masih memandang pemuka masyarakat sebagai pihak pemberi ” restu ” atau menentukan berbagai pembahruan masyarakat. Adapun kejadian yang sangat diminati adalah kejadia yang sangat dekat dengan masyarakat desa, misalnya peristiwa gunung meletus , banjir, kebakaran, cara becocok tanaman yang baik ,pemakaian pupuk yang efisien atau masalah perternakan yang diadopsi dari pengalaman di kota atau hasil penelitian orang kota di suatu desa tertentu.
Berdasrkan klasifikasi, isi KMD lebih menitik beratkan pada informasi atau pemberitaan, kemudiqn menyusul penerangan , penyuluhan ,pendapat umum dan artikel-artikel yang punya makna sosial budaya dan sosial ekonomi pedesaan. Yaitu, berita umum atau informasi 40%, penerangan 15%, penyuluhan 15%, pendidikan 10%, hiburan/olahraga 10%, rubrik pembaca/iklan 5%. Adapun jika dilihat ruang lingkup wilayah berita atau asal wilayah reportase adalah sebagai berikut:
• Berita-berita pedesaan regional
( desa,kecamatan, kabupaten, provinsi) : 80%
• Berita nasional :15 %
• Internasioanal : 5 %

Kategori diatas sangat bergantung dari karakteristik sasaran. Karna bisa saja KMD di yogyakarta berbeda dengan di daerah lain. Akan tetapi paling tidak kaegori iu bisa dijadikan sebagai pedoman minimal. Begitu pula bahasa yang digunakan KMD harus menyesuaikan kondisi desa, hal itu berhubungan dengan rendahnya tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat desa akibat tingkat pendidikan mereka yang relatif rendah. Maka KMD harus memahami dua karakteristik berikut: pertama, perhatikan dan pertimbangkan calon pembaca. Kedua, pertimbangkan bagaimana menggunakan bahasa untuk membawa pembaca ketempat yang dikehendaki.
Berita KMD tentunya akan diminati jika lebih dekat dengan pembacanya. Dalam istilah junalistik disebut proximity. KMD tentu akan menarik jika hal itu berhubungan dengan diri, keluarga, dan teman dekat atau desanya. Secara psikologis ini sangat menentukan efektif tidaknya KMD.
Berbeda dengan media rakyat. Media rakyat adalah media yang tumbuh dan berkembang di masyarakat pedesaan. Media rakyat adalah media “milik” orang desa. Sedangkan KMD adalah koran yang direncanakan terbitnya dikota dan berkembang di pedesaan. Dari sini dapat ditarik kesimpilan bahwa media rakyat dan KMD itu berbeda. Media rakyat lebih merakyat. sedangkan KMD tidak begitu merakyat.

C. PERAN PEMERINTAH DAERAH
Indonesia, sudah memasuki era otonomi daerah. Beberapa kalangan berharap dengan munculnya otonomi daerah akan membuka peluang pertumbuhan pesat KMD. Artinya tidak ada campur tangan pemerintah pusat dalam menguru kebijakan daerah, kalaupun ada itu tidak terlalu besar, termaksud pengembangan KMD-nya.
Pemerintah daerah di harapkan mengalokasikan dananya untuk pengembangan KMD, karna hal ini dapat memajukan kesejatraan masyarakat desa perkembangan KMD yang pesat tentu akan berkolerasi erat denagn kemajuan daerah. Kelebihan KMD di banding koran lain tentunya adalah karena dia akan memberikan muatan daerah lebih banyak.
Agar KMD bisa berkembang lebih baik ada bebrapa permasalahan yang layak diperhatikan:
1. perlunya dukungan penuh Pemda. Terutama sekali masalah dana. Pemda juga bisa mengeluarkan kebijakan untuk masing-masing kecamatan, kelurahan, dan desa agar berlangganan KMD
2. Masing-masing daerah harus punya inisiatif untuk berlangganan dan memaaang iklan ke media KMD. Desa perlu mengeluarkan uang untukmendukung kesuksesan KMD. Tidak masakah mengeluarkan uang ratusan ribu untuk KMD dari pada korup.
Tetapi, pengembangan KMD bukan tanpa hambatan, hambatan yang di identifikasi ntara lain :
a) Masyarakat akan bergerak maju dari tradisional ke modern. Ini jelas akan menghambat pengembangan KMD. Alasannya, semakin maju tingkat pendidikan masyarakat semakin banyak pilihan media yang akan mereka cari. Konsumen KMD adalah masyarakat pedesaan. Jika pedesaan lambat laun menjadi perkotaan, eksistensi KMd mau tidak mau akan terancam.
b) Peran pemerintah daerah masih kecil. KMD jelas membutuhkan dana yang tidak sedikit. Mengandalkan iklan atau pelanggan rasanya sangat sulit. Ini karena wilaya sebaran media sengat terbatas. Dan lagi tidak semua pemasang iklan mau memasang di KMD. Bisa karena alsan tidak sesuai jenis produknya atau memasang iklan di KMD akan merugi. Sebab, masyarakat pedesaan masih sulit untuk di ajak pola hidup konsumtif. Padahal memasang iklan jelas sangat memutuhkan umpan balik untuk membeli produk yang diiklankan.
c) KMD sangat terancam dengan adanya koran lokal. Sebagaimana kita ketahui pula sudah banyak koran yang asalnya KMD. Tetap lamban laun menjadi koran lokal. Takbisa di pungkiri , koran lokal juga sangat tertarik untuk memberitakan masalah- masalah daerah.
d) Masyarakat lebih menikmati KMD untuk mencari hiburan. Padahal KMD lebih menitik beratkan untuk mendorong masyarakat maju, berpola pikir kedepan dan merangsang untuk membangun daerahnya. Hiburan itu tercermin dengan kesukaannya membaca berita-berita kriminal, seks, dan kejahatan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

it`s me

it`s me

Laman