Rabu, 06 April 2011

tugAS dari pak umran ( blank page )

KONSEP – KONSEP DASAR ORGANISASI

_ pengertian organisasi
_Elemen organisasi
_Karakteristik organisasi
_Fungsi organisasi
_Teori organisasi

Pengertian dasar tentang komunikasi belum memadai untuk memahami komunikasi organisasi dengan baik ? komunikasi terjadi dalam satu lingkaran yang mempunyai struktur, karakteristik, serta fungsi tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap proses sosial.
Banyak pengertian organisasi :
A. Schein
Suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah organisasi untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hirarki otoritas dan tanggung jawab.

B. Kochler
system hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.

C. Wright
Suatu bentuk system terbuka dari aktivitas yang terkoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Dari pengertian itu ada tiga hal dalam organisasi :
1. Organisasi merupakan suatu system
2. Organisasi mengkoordinasi aktivitas
3. Organisasi mencapai tujuan bersama.
Organisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia.
Struktur didesain manusia ---tidak sempurna; Organisasi sangat bervariasi --- ada yang sederhana, ada yang kompleks.

Untuk memahami organisasi, maka perlu mengetahui elemen – elemen dasar organisasi .

Lingkungan ( environment )
Struktur social

Struktur sosial : Pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan yang ada dalam organisasi.

Klasifikasi struktur sosial
 Struktur normativemenyangkut nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Nilai : criteria yang digunakan dalam mem ilih tujuan antara lain t.l. Norma : aturan umum mengenai t.l yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengejar tujuan . Peranan _ digunakan sebagai standar penilaian t.l yang sesuai dengan posisinya.
 Struktur tingkah laku _ berfokus pada t.l yang dilakukan dan bukan pada resep ber t.l
 Partisipan organisasi

Mengenai organisasi, Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu kordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hirearki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi juga mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepasa komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.
Sedangkan menurut Kochler (1976) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Lain lagi menurut pendapat Wright(1977) yang mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari akrivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Dari ketiga pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
• Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
• Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Organisasi memiliki bentuk yang berbeda-beda, ada yang sangat sederhana dan ada pula yang sangat kompleks. Didalam organisasi tentunya pasti terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain. Elemen-elemen tersebut(Scott,1981) adalah strutur sosial, partisipan, tujuan, teknologi dan lingkungan.
1. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan di dalam suatu organisasi. Struktur sosial menurut Davis (Scott,1981) dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu stuktur normatif dan stuktur tingkah laku. Stuktur normatif mencakup nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Sedangkan komponen tingkah laku berfokus pada tingkah laku yang dilakukan. Stuktur normatif dan stuktur tingkah laku dari kelompok tidaklah dapat dipisahkan secara jelas dan tidak pula identik, tetapi berbeda tingkatya dan saling berhubungan. Tingkah laku membentuk norma-orma sebagaimana norma membentuk tingkah laku.
1. Partisipan
Partisipan organisasi adalah individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi. Semua individu berpartisipasi lebiih daripada suatu organisasi dan keterlibatannya pada masing-masing orgnaisasi tersebut sangat bervariasi.
Tingkat keterampilan dan keahlian yang dibawa partisipan ke dalam organisasi adalah sangat berbeda-beda. Oleh karena itu susuan stuktural di dalam organisasi mestilah dirancang untuk disesuaikan dengan tingkat keterampilan. Tingkat keterampilan ini hampir selalu diikuti oleh perbedaan kekuasaan.
1. Tujuan
Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan sangat kontroversial dalam mempelajari organisasi. Tujuan sangat diperlukan dalam memahami organisasi. Tujuan dibatasi sebagai suatu konsepsi akhir yang diingini, atau kondisi yang partisipan usahakan mempengaruhinya, melalui penampilan aktivitas tugas-tugas mereka.
1. Teknologi
Teknologi adalah penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pegetahuan teknik dan keterampilan partisipan. Semua organisasi mempunyai teknologi tetapi bervariasi dalam teknik atau kemanjuran dalam memproduksi hasil yang diinginkan.
1. Lingkungan
Tidak ada organisasi yang sanggup mencukupi kepentingan organisasinya sendiri. Semuanya tergantung kepada lingkungan sistem yang lebih besar untuk terus dapat hidup.


A. Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
v George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
v George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
v William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
v Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
B. Ciri-ciri Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb: a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.
Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2. Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a. Mobilitas Sosial Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan mobilitas.
b. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal naik
Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turun
Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.

KARAKTERISTIK DAN FUNGSI ORGANISASI
Organisasi mempunyai karakteristik :
A. Bersifat dinamis.Organisasi sebagai system terbuka terus menerus mengalami perubahan? (1) selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungan,(2) perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah.Secara inplisit perubahan organisasi secara dinamis diakibatkan : a).perubahan ekonomi,(b).perubahan pasaran,(3).perubahan kondisi social,(4).perubahan teknologi.
B. Memerlukan informasi.semua organisasi membutuhkan informasi demi keberlanjutan hidup dan perkembangannya.
C. Mempunyai tujuan.setiap organisasi pasti mempunyai tujuan yang harus membedakan dengan organisasi lain.
D. Memiliki struktur.Organisasi dalam mecapai tujuan membuat aturan-aturan dan hirarki hubungan.Struktur menjadi organisasi membakukan prosedur kerja dan menghususkan tugas yang berhubungan dengan proses produksi fungsi organisasi :
1. Memenihi kebutuhan pokok organisasi
2. Mengembangkan tugas dan tanggung jawab
3. Memproduksi barang atau orang mempengaruhi orang.

TEORI-TEORI ORGANISASI
Banyak teori yang berkaitan dengan organisasi,tetapi teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi organisasi :
A. Teori klasik.
Terdiri dari 2 (dua)teori :

1. Teori saintifik manajemen (dikembangkan Tylor).Penekanannya – pada pembagian kerja untuk mendapatkan hasil maksimal dengan biaya seefisien mungkin, pengelolaan organisasi berdasarkan pada prinsip-prinsip pembagian pekerjaan, otoritas dan dan tanggung jawab, kesatuan komando, kesatuan arah, minat masing-masing bawahan terhadap minat umum, pembayaran yang wajar, sentralisasi, mata rantai komando, perintah, kesamaan, stabilitas kedudukan personil yang tetap, inisiatif, rasa kesatuan korp. (2). Teori birokrasi (dikembangkan Max Weber). Penekanannya – pentingnya bentuk struktur hirarki yang efektif bagi organisasi. Birokrasi dicapai melalui pembentukan aturan, struktur, dan proses. Karakteristik Organisasi (Kreps) : (a). adanya aturan-aturan, norma-norma, dan prosedur yang baku mengenai apa yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi, (b) spesialisasi peran anggota organisasi menurut pembagian kerja , (c) Hirarki otoritas organisasi secara formal, (d) pekerjaan karyawan dikualifikasi berdasarkan kompetensi teknis dan kemampuan melakukan pekerjaan, (e) saling pertukaran dalam pekerjaan sehingga memungkinkan orang lain menggantikan pekerjaan seseorang, (f) hubungan internal diantara anggota orang bersifat professional dan personal, (g) deskripsi pekerjaan yang rinci harus diberikan kepada anggota organisasi yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, (h) rasionalitas dan kemungkinan meramalkan aktivitas organisasi dan penyelesaian tugas.

2. Teori hubungan Manusia. Manusia sebagai anggota organisasi – inti organisasi social. Penekanan teori hubungan manusia : pentingnya individu dan hubungan social dalam kehidupan organisasi. Pada studi – studi selanjutnya selalu ditemukan pertentangan antara teori klasik dan teori hubungan manusia ? teori klasik – produksi pekerja, teori hubungan manusia kesejahteraan anggota organisasi . Anggapan dasar teori hubungan manusia (1) rata-rata manusia tidak mempunyai pembawaan tidak suka bekerja? Bekerja merupakan sumber kepuasan manusia, (2) control dari luar, ancaman dan hukuman bukan merupakan alat untuk membawa sesuatu kepada tujuan – berasumsi bahwa kunci penampilan pekerja terletak pada komitmen terhadap suatu pekerjaan pada control pengelola, (3) komitmen terhadap tujuan adalah satu fungsi dari ganjaran yang dihubungkan dengan ppencapaian mereka, (4) rata-rata manusia belajar dibawah kondisi yang pantas? Tidak hanya menerima pekerjaan, tetapi juga mencari rasa tanggung jawab, (5) kapasitas untuk melatih tingkat imajinasi didistibusikan secara luas, (6) dibawah kondisikehidupan modern, potensi intelektual dan organisasi terletak pada kesatuan bagian-bagian
3. Teori system social- memandang organisasi sebagai kaitan bermacam-macam komponen yang saling berhubungan satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Teori politik – pokok permasalahan : (a) kekuasaan, (b) konflik, distribusi kewenangan. Preposisi dari perspektif teori politik : (1) kebanyakan dari keputusan –keputusan penting dalam organisasi mencakup alokasi sumber-sumber yang langkah, (2) organisasi adalah komposisi gabungan dari sejumlah kepentingan individu, kelompok, (3) keputusan individu berbeda –beda dalam nilai-nilai , kekuasaan, kepercayaan, dan lain-lain secara realitas, (4) tujuan dan keputusan organisasi timbul dari proses perundingan antar individu/ kelompok, dan (5) adanya timbul perbedaan yang abadi, maka kekuasaan dan konflik merupakan pusat kehidupan organisasi.
Ahli teori pola mengakui keberadaan dan pentingnya otoritas, tetapi otoritas hanya merupakan salah satu bentuk yang penting dari kekuasaan. Bentuk-bentuk kekuasaan yang paling berarti: *Otoritas- makin tinggi posisi seseorang
5. Teori simbolis
Dalam teori interaksionis simbolik, masyarakat terdiri dari dan pola interaksi terorganisir antar individu, dan penelitian berfokus pada mudah interaksi tatap muka diamati bukan pada tingkat hubungan struktural-makro yang melibatkan lembaga-lembaga sosial (Simbolis).
interactionists Simbolik membuat sementara, terbatas hubungan sosial di fluks konstan, meskipun kerangka kerja yang mengatur hubungan stabil.. Ada penekanan pada simbol, negosiasi kenyataan, dan minat dalam peran orang bermain. Peran-mengambil adalah mekanisme kunci untuk interaksi sosial, karena memungkinkan orang untuk melihat sesuatu dari perspektif orang lain.
. interactionists simbolik melihat masyarakat sebagai terdiri dari dan pola interaksi terorganisasi di antara individu.
Mereka cenderung untuk mempelajari interaksi sosial melalui observasi partisan daripada survei dan wawancara, dengan alasan dekat kontak yang dan perendaman dalam kehidupan sehari-hari peserta diperlukan untuk dapat memahami arti dari tindakan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

it`s me

it`s me

Laman