Minggu, 08 Agustus 2010

Pengaruh Status Sosial Atas Komunikasi

            Kita akan keliru bila mengira bahwa pola – pola komunikasi yang kita amati diseluruh dunia sebagai tak lebih dari sekumpulan adat istiadat yang tak berarti. Pola komunikasi suatu masyarakat tertentu merupakan bagian dari keseluruhan pola budaya dan dapat dipahami dalam konteks tersebut.
            Di sini kita dapat mengemukakan bahwa contoh perilaku komunikasi yang didasari budaya negeri tertentu. Bagi pengusaha, adalah berguna unutk meneliti kesulitan – kesulitan berhubungan antara tingkat – tingkat sosial dan masalah umpan balik informasi dari tingkat lebih rendah ke tingkat lebih tinggi dalam organisasi – organisasi industri di luar negeri.
            perbedaan status dan kelas sosial menyebabkan orang – oang berstatus berbeda kulit menyatakan opini secara bebas dan terus terang dalam diskusi dan perdebatan. Pada masa lalu, orang berstatus lebih rendah harus menyatakan rasa hormat kepada atasannya dalam setiap tatap muka. Hal ini juga bahkan terjadi ketika tiap orang tau bahwa si bawahan tidak menyukai atasannya. Budaya amerika latin menekankan pentingnya memelihara hubungan – hubungan pribadi secara harmonis, meskipun hubungan tersebut bersifat dangkal.
Komunikasi Tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakat. Jadi keduanya saling mempengaruhi dan saling melengkapi seperti halnya hubungan antara manusia dan masyarakat.komunikasi menghubungkan antara komponen mayarakat dalam berbagai bentuk lembaga sosial (pers, humas, universitas).
            Komunikasi adalah manifestasi kontrol sosial dalam masyarakat. Berbagai nilai (value), norma (norm), peran (role), cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores) dan adat (costums) dalam masyarakat yang mengalami penyimpangan.
            Salah satu model yang banyak digunakan dalam proses komunikasi adalah model sirkular yagn dibuat oleh Osgood bersama Schramm (1954). Kedua tokoh ini mencurahkan perhatian pada peranan sumber dan penerima sebagai pelaku utama komunikasi sebagaimana ditunjukan pada gambar berikut.
a. Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis.
Dimana pesan ditransit melalui proses encoding dan discoding. Encoding adalah translasi yang dilakukan oleh sumber atas sebuah pesan dan decoding adalah translasi yang dilakukan oleh penerima pesan yang berasal dari sumber. Jika dalam komunikasi matematik shannon dan weaver melihat proses komunikasi berakhir setelah tiba pada tujuan (destination). Maka dalam model silkular justru osgood dan schramm melihat proses itu berlangsung secara terus menerus (simultan). Pelaku komunikasi baik bersumber maupun penerima dalam model ini mempunyai kedudukan yang sama.
b. Model Komunikasi partisipan.
            D. Lawrence kincaid dan everett. M Rogers mengembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan sistem pemusatan yang dikembangkan dari teori informasi dan sibernetik.
            Sehubungan dengan kenyataan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas seorang manusia, tentu masing – masing orang mempunyai cara sendiri, tujuan apa yang akan didapatkan, malalui apa, atau kepada siapa.
            Oleh karena itu, dalam komunikasi dikenal pola – pola tertentu sebagai manifestasi perilaku manusia dalam berkomunikasi. Beberapa pola komunikasi tersebut nyata telah mampu membentuk sebuah arus komunikasi sendiri dan dengan kelebihanya masing – masing jelas akan mempengaruhi sistem komunikasi di Indonesia.
            Bagaimana sistem komunikasi tersebut di Indonesia berjalan bisa ditinjau melalui pola – pola tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

it`s me

it`s me

Laman